Arisan keluarga
adalah sebuah arisan yang anggotanya terdiri dari semua anggota keluarga dekat.
Sistem arisan ini dilakukan oleh sekumpulan pasangan suami istri yang secara
berkala dilakukan bergiliran dari satu rumah ke rumah lainnya. Bagi yang mendapatkan jatah arisan akan sekaligus menjadi tuan rumah untuk arisan selanjutnya.
Tujuan arisan keluarga
ini tidak hanya berhubungan soal uang, tetapi tujuan utamanya adalah untuk
mempererat hubungan kekeluargaan karena banyaknya kesibukan sehari-hari yang dijalani masing-masing pasangan.
Sayangnya,
banyak juga pasangan suami atau istri yang justru mengabaikan tujuan baik ini. Biasanya
pihak suamilah yang kerap malas menghadiri perkumpulan semacam ini. Seribu satu
alasan mulai dilontarkan suami demi menghindar dari ajakan istri ikut arisan. Apa
alasan suami malas menghadiri arisan keluarga? Salah satu alasan utamanya
adalah tidak nyaman dengan keluarga besar si istri. Apalagi jika ternyata pasangan
berasal dari suku yang berbeda. Bisa saja suami tengah bermasalah dengan banyaknya
perbedaan yang ada, seperti bahasa yang berbeda. Arisan keluarga memang akan dominan
menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa percakapan sehari-hari. Di sinilah sejumlah suami kadang merasa malas berada di tengah-tengah keluarga pihak istri.
Meski begitu, istri
tak seharusnya membiarkan begitu saja. Acara-acara seperti itu seharusnya dimanfaatkan
untuk menjalin kedekatan suami dengan keluarga besar. Untuk itu dibutuhkan beberapa strategi agar mampu membujuk sang suami ikut arisan keluarga, seperti:
- Berikan penjelasan
kepada keluarga besar tentang ketakutan yang dihadapi suami. Misalnya, suami tidak
bisa berbicara dalam bahasa daerah dan tidak terbiasa memakan hidangan khas daerah yang biasanya dihidangkan.
- Minta agar
keluarga besar mengerti dan menghormati kehadiran sang suami. Sehingga dia tidak merasa sendiri dan terasing di tengah-tengah orang yang begitu berbeda dengannya.
- Berikan pula pengertian
kepada suami bahwa kemungkinan kondisi yang dia takutkan akan terjadi. Namun bukan
berarti dia harus menghindar dengan tidak ikut hadir dalam arisan keluarga mendampingi sang istri.
Jika strategi di
atas terjadi tidak mengubah pendirian suami, cobalah untuk tidak terlalu memaksakan.
Karena kehadirannya secara paksa hanya akan membuat pasangan tidak nyaman berada di tengah-tengah acara itu.
Meski suami malas
menghadiri arisan keluarga pihak istri, bukan berarti istri juga melakukan hal
serupa ketika diajak ke arisan keluarga besarnya. Sebaliknya, buktikan bahwa ketakutan
sang suami di tengah keluarga istri tidak terjadi ketika istri hadir di arisan
keluarga pasangan. Berbaurlah dan coba membuka diri untuk mengetahui budaya dan
tradisi keluarga pasangan.
Untuk
menghindari situasi terasing, cobalah memilih perbincangan yang umum. Hindari mengeluh
dan mengkritik kebiasaan keluarga pasangan. Jika bisa menjalin hubungan dekat
dengan keluarga besar, pasti kehidupan Anda, suami, dan anak-anak akan lebih
menyenangkan.